Dorong Hilirisasi Cokelat hingga Durian, Bupati Parigi Moutong Audiensi dengan Wamen Investasi: Siapkan Kawasan Industri Ekspor-Oriented

Jakarta — Di tengah gencarnya agenda nasional hilirisasi komoditas dan penguatan sektor industri berbasis potensi lokal, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, bergerak cepat. Komitmen itu ditunjukkan melalui audiensi langsung antara Bupati Parigi Moutong Erwin Burase dan Wakil Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ir. Todotua Pasaribu, ST., di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, awal pekan ini. Kamis (10/10).

Dalam pertemuan tersebut, dibahas secara komprehensif rencana strategis pengembangan hilirisasi komoditas unggulan daerah, seperti cokelat, kelapa, dan durian, yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi masyarakat di wilayah timur Indonesia tersebut. Tak hanya itu, Bupati juga memaparkan rencana pembangunan kawasan industri terintegrasi yang ditargetkan mampu menjangkau pasar ekspor global, terutama kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.

"Parigi Moutong tidak ingin hanya menjadi penghasil bahan mentah. Kita ingin nilai tambah tinggal di daerah, petani kita sejahtera, dan industri lokal tumbuh. Untuk itu, kami hadir langsung untuk meminta dukungan pemerintah pusat, terutama dari Kementerian Investasi,” ujar Bupati Erwin Burase.

Parigi Moutong dikenal sebagai salah satu sentra kakao rakyat terbesar di Sulawesi Tengah. Namun, selama bertahun-tahun, komoditas tersebut hanya dipasarkan dalam bentuk biji mentah tanpa nilai tambah signifikan. Hal serupa terjadi pada kelapa dan durian lokal unggulan yang memiliki cita rasa khas dan potensi pasar luar negeri, namun belum terintegrasi dalam sistem agribisnis berorientasi ekspor.

Menanggapi hal tersebut, Wamen Investasi Todotua Pasaribu menyambut baik inisiatif daerah dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem industri daerah yang kompetitif dan berkelanjutan.

"Kami sangat mendukung langkah Bupati Parigi Moutong. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana pemerintah daerah memahami arah pembangunan nasional. Hilirisasi bukan hanya tentang industri besar, tapi juga soal membuka lapangan kerja dan menaikkan daya saing produk lokal di pasar global,” tegas Todotua.

Dalam paparannya, Bupati Erwin juga menjelaskan bahwa Parigi Moutong tengah menyiapkan lahan strategis untuk pengembangan Kawasan Industri Hijau berbasis pertanian dan peternakan. Kawasan ini dirancang untuk mengintegrasikan seluruh rantai pasok, dari produksi hingga pengemasan dan distribusi, termasuk untuk produk susu segar dari program pengembangan peternakan sapi perah yang tengah digagas pemerintah daerah.

Kawasan tersebut akan dilengkapi dengan infrastruktur penunjang seperti akses jalan nasional, pelabuhan, dan bandara regional, serta didukung oleh pasokan listrik dan air bersih yang memadai.

Pemerintah daerah berharap dukungan dari Kementerian Investasi tidak hanya dalam hal fasilitasi regulasi dan perizinan, tetapi juga dalam menarik minat investor nasional maupun asing yang berminat membangun industri hilir di Parigi Moutong.

Audiensi ini menjadi langkah konkret sinergi pusat dan daerah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, khususnya di sektor agribisnis dan industrialisasi daerah. Dengan komoditas strategis seperti cokelat, kelapa, dan durian, ditambah potensi peternakan dan energi lokal, Parigi Moutong siap menjadi model pengembangan kawasan industri baru dari timur Indonesia yang ramah lingkungan dan berorientasi ekspor.

*Prokopim Setda Parigi Moutong*

Popular posts from this blog

Bupati Parigi Moutong Bawa Misi Mulia Pendidikan ke Kementerian, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Sambut dengan Komitmen Nasional

Gubernur bersama bupati/walikota Sepakati Perjanjian Kerjasama Biaya Bantuan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Wabup Abdul Sahid Tekankan Disiplin ASN, Mulai Evaluasi dari Dinas Pendidikan