MTQ ke-57 Ampibabo Resmi Ditutup, Bupati Erwin Burase Tekankan Makna Membumikan Al-Qur’an dan Paparkan Capaian Program 100 Hari Kerja
Rangkaian Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-57 tingkat Kecamatan Ampibabo resmi ditutup oleh Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, di Lapangan Desa Lemo, Minggu (7/9/2025). Penutupan ini menandai berakhirnya agenda keagamaan yang telah berlangsung selama sepekan, sejak 1 September 2025, dengan melibatkan 19 desa se-Kecamatan Ampibabo.
Dalam sambutannya, Bupati Erwin menegaskan bahwa MTQ tidak boleh dipandang sekadar kompetisi mencari juara. Lebih dari itu, ajang ini merupakan sarana untuk membumikan Al-Qur’an dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat.
“Melalui MTQ, kita berharap lahir generasi yang cinta Al-Qur’an, berakhlak mulia, dan menjadi teladan di lingkungannya,” ungkap Erwin.
Menariknya, pada kesempatan yang sama, Bupati Erwin juga memanfaatkan momentum MTQ untuk menyampaikan capaian program 100 hari kerjanya bersama Wakil Bupati Abdul Sahid. Hingga hari ke-86 masa kepemimpinan, ia menyebut sejumlah kebijakan berjalan sesuai target.
Beberapa progres yang dipaparkan di antaranya:
Perubahan kontrak kerja P3K dari 1 tahun menjadi 5 tahun.
Program seragam sekolah gratis untuk siswa.
Pengisian ulang tabung gas 3 Kg dengan harga lebih terjangkau.
Bebas biaya pendidikan bagi siswa SD dan SMP.
Layanan berobat gratis hanya dengan menunjukkan KTP.
Bupati juga menegaskan sikap tegas terhadap pungutan liar di sekolah.
“Jika masih ada sekolah yang memungut biaya pendidikan, segera laporkan kepada kami. Kami akan tindak oknum yang melanggar,” tegasnya.
Ajang MTQ yang melibatkan 19 desa ini menghasilkan Desa Lemo sebagai juara pertama, disusul Desa Paranggi di posisi kedua, dan Desa Ampibabo Utara di urutan ketiga.
Penutupan MTQ kali ini tidak sekadar menutup sebuah lomba tilawah, melainkan juga menghadirkan wajah politik kultural: bagaimana pemimpin daerah memadukan dimensi spiritual dengan agenda pembangunan nyata. Di tengah gegap gempita lomba seni baca Al-Qur’an, masyarakat Ampibabo juga diajak menyimak komitmen pemerintah dalam menunaikan janji-janji pelayanan publik.
Dengan demikian, MTQ ke-57 di Ampibabo tidak hanya menjadi ruang syiar agama, tetapi juga momentum untuk memperkuat ikatan sosial, moral, dan politik kebijakan di Parigi Moutong.
*Prokopim Setda Parigi Moutong*