Hadapi Ancaman Hidrometeorologi, Bupati Parigi Moutong Perkuat Koordinasi dengan Badan Pangan Nasional

Jakarta – Ancaman bencana hidrometeorologi di Sulawesi Tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong. Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, S.Kom, melakukan audiensi dengan Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Indra Wijayanto, di Kantor Pusat Bapanas, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Audiensi ini berawal dari surat resmi permohonan yang diajukan Bupati Parigi Moutong pada 19 September 2025, menyusul peringatan BMKG terkait potensi curah hujan ekstrem berkepanjangan hingga April 2026. Kondisi tersebut berisiko memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dalam pertemuan, Bupati Erwin menyampaikan laporan kondisi lapangan pasca banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Parigi Moutong. Dampak bencana tidak hanya merusak pemukiman warga dan fasilitas umum, tetapi juga menghantam sektor pertanian yang menjadi sumber utama pangan dan mata pencaharian masyarakat.

“Kami menyampaikan langsung kepada Bapanas terkait dampak yang dirasakan masyarakat, mulai dari kerusakan lahan pertanian, hilangnya mata pencaharian petani, hingga ancaman kerawanan pangan. Dukungan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional sangat penting agar ketersediaan pangan di Parigi Moutong tetap terjamin,” ujar Bupati Erwin Burase.

Direktur Ketersediaan Pangan, Indra Wijayanto, yang didampingi oleh Staf Ahli Ketersediaan Pangan, Rina, menyatakan bahwa mekanisme penggunaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) telah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125. Menurutnya, cadangan pangan tersebut hanya dapat digunakan untuk empat tujuan strategis.

“Pertama, untuk bantuan pangan kepada masyarakat yang masuk kategori desil 1 sampai 4, seperti yang juga telah dilaksanakan di Parigi Moutong. Kedua, untuk pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam bentuk operasi pasar atau Gerakan Pangan Murah. Ketiga, untuk bantuan pangan khusus, termasuk program penanganan darurat di dalam negeri. Dan keempat, untuk bantuan internasional, seperti yang pernah kita lakukan saat mengirimkan beras ke Palestina,” jelas Indra.

Ia menambahkan, data penerima bantuan akan selalu diperbarui sebelum penyaluran dilakukan. Hal ini penting agar bantuan benar-benar tepat sasaran sesuai kondisi terbaru masyarakat di lapangan.

“Secara prinsip, apabila seluruh persyaratan administrasi dan teknis terpenuhi, maka bantuan pangan untuk Kabupaten Parigi Moutong Insya Allah dapat segera direalisasikan. Bahkan selain menjadi jaring pengaman sosial, program ini juga berfungsi sebagai stimulus ekonomi masyarakat pasca bencana,” tegas Indra.

Selain membahas kebutuhan pangan darurat, audiensi juga menyinggung sejumlah program strategis daerah, antara lain penguatan gerakan Gerbang Desa, pembangunan ketahanan pangan berbasis masyarakat, serta penyediaan logistik bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Erwin Burase didampingi oleh Kepala Bappelitbangda Irwan, SKM., M.Kes., Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sofiana, Kabid Ketersediaan Pangan Rahmatia, serta Kabid IKP disKominfo Germawan.

Bupati berharap, sinergi dengan Bapanas mampu mempercepat pemulihan ketahanan pangan pasca bencana sekaligus memperkuat daya tahan masyarakat menghadapi potensi krisis pangan di masa mendatang.

*Prokopim Setda Parigi Moutong*

Popular posts from this blog

Bupati Parigi Moutong Bawa Misi Mulia Pendidikan ke Kementerian, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Sambut dengan Komitmen Nasional

Gubernur bersama bupati/walikota Sepakati Perjanjian Kerjasama Biaya Bantuan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Wabup Abdul Sahid Tekankan Disiplin ASN, Mulai Evaluasi dari Dinas Pendidikan