Dorong Reformasi Layanan Kesehatan, Pemprov Sulteng Tekankan Penerapan BLUD di RSUD Buluye Napoa’e dan Puskesmas Parigi Moutong


Moutong,— Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat tata kelola layanan kesehatan melalui penerapan kebijakan strategis di tingkat daerah. Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Hj. Hestiwati Nanga, SKM., M.Kes., menegaskan pentingnya penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSUD Buluye Napoa’e Moutong dan seluruh Puskesmas di Kabupaten Parigi Moutong.

Pernyataan tersebut disampaikan pada acara Launching Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di Kecamatan Moutong, Selasa (9/9/2025). Dalam kesempatan itu, Hestiwati menyampaikan bahwa penerapan BLUD bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak agar fasilitas kesehatan dapat mengelola keuangan secara lebih fleksibel, mandiri, serta mampu merespon cepat kebutuhan pelayanan masyarakat.

“Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen untuk mendorong peningkatan kelas RSUD Buluye Napoa’e menjadi Tipe C. Oleh karena itu, penerapan BLUD menjadi keharusan, baik di rumah sakit maupun puskesmas, agar pengelolaan dana lebih efektif dan berdampak pada peningkatan mutu layanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hestiwati menekankan bahwa BLUD tidak hanya berfokus pada aspek manajemen, tetapi juga berimplikasi pada terciptanya peluang kerja baru, baik bagi tenaga medis maupun non-medis. Hal ini diharapkan dapat membuka ruang seluas-luasnya bagi putra-putri daerah untuk berkarya di tanah kelahiran mereka.

Ia juga menambahkan bahwa peningkatan kelas RSUD Buluye Napoa’e membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dengan seluruh pemangku kepentingan. Indikator yang harus dipenuhi mencakup ketersediaan sumber daya manusia (SDM), penguatan sarana prasarana, hingga tata kelola manajemen rumah sakit yang lebih profesional.

“Insyaallah, Dinas Kesehatan Provinsi siap memberikan pendampingan penuh agar cita-cita menjadikan RSUD Buluye Napoa’e sebagai rumah sakit kebanggaan masyarakat dapat segera terwujud,” tegasnya.

Berdasarkan hasil evaluasi, dari 43 rumah sakit yang ada di Sulawesi Tengah, baru empat rumah sakit yang telah menerapkan KRIS sesuai standar nasional, termasuk RSUD Buluye Napoa’e. Hestiwati memberikan apresiasi atas kerja keras jajaran manajemen rumah sakit, namun tetap mengingatkan bahwa masih terdapat 12 indikator yang harus dipenuhi, terutama komitmen pendanaan dari pemerintah daerah.

Selain rumah sakit, penerapan BLUD juga didorong untuk seluruh Puskesmas di Parigi Moutong. Hal ini dinilai penting untuk memperkuat pelayanan kesehatan dasar secara lebih mandiri, sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada mekanisme anggaran dinas.

“Dengan dukungan pemerintah daerah, DPRD, serta seluruh stakeholder, kami yakin RSUD Buluye Napoa’e mampu naik kelas dan berkembang menjadi rumah sakit yang maju, profesional, serta berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.

Prokopim Setda Parigi Moutong

Popular posts from this blog

Bupati Parigi Moutong Bawa Misi Mulia Pendidikan ke Kementerian, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Sambut dengan Komitmen Nasional

Gubernur bersama bupati/walikota Sepakati Perjanjian Kerjasama Biaya Bantuan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Wabup Abdul Sahid Tekankan Disiplin ASN, Mulai Evaluasi dari Dinas Pendidikan