Bupati Erwin Burase Luncurkan Perlindungan Jamsostek, Sasar Pekerja Rentan Hingga Miskin Ekstrem
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memperkuat jaring pengaman sosial bagi pekerja rentan. Melalui program 100 hari kerja, Bupati Erwin Burase bersama Wakil Bupati Abdul Sahid secara resmi meluncurkan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) yang menyasar ribuan pekerja rentan, termasuk kategori miskin dan miskin ekstrem, Rabu (10/9/2025).
Acara peluncuran berlangsung di Aula SMA Negeri 2 Desa Sumber Agung, Kecamatan Mepanga. Dalam kesempatan itu, Bupati secara simbolis menyerahkan klaim Jamsostek kepada 10 pekerja penerima manfaat. Penyerahan juga disaksikan Wakil Bupati Abdul Sahid serta Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah, Luky Julianto, yang turut memberikan piagam apresiasi dan laporan total klaim semester I tahun 2025 kepada pemerintah daerah.
Hadir pula Ketua TP-PKK Parigi Moutong, Hestiwati Nanga, SKM., M.Kes., Asisten Administrasi Umum Yusnaeni, Kepala Dinas Nakertrans Hendra Bangsawan, Kepala Dinas PMD Ir. Lewis, Kepala Dinas Sosial Try Nugrah, Kepala Dinas Koperasi Sofiana, Kepala Dinas Kominfo Enang Pandake, Camat Mepanga, Camat Tinombo, unsur Forkopimcam, serta jajaran kepala desa di wilayah setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Erwin menegaskan bahwa program Jamsostek bukan sekadar administrasi, melainkan manifestasi kehadiran negara.
“Program ini adalah salah satu ikhtiar pemerintah untuk memastikan pekerja, khususnya yang rentan, tetap merasa terlindungi saat menghadapi risiko kecelakaan kerja, sakit, maupun kematian,” ujarnya.
Ia menambahkan, peluncuran ini juga menjadi bukti bahwa dirinya menepati janji politik di hadapan DPRD pada Juni 2025, ketika menyampaikan program prioritas 100 hari kerja yang salah satunya adalah perluasan perlindungan jaminan sosial bagi pekerja rentan.
Meski menghadapi keterbatasan fiskal, Pemkab Parigi Moutong tetap mengalokasikan anggaran untuk melindungi 13 ribu pekerja rentan di tahun anggaran 2025. Upaya ini dinilai strategis karena mayoritas pekerja rentan berada di sektor informal seperti buruh tani, nelayan, pedagang kecil, dan pekerja harian lepas yang sehari-hari bergulat dengan risiko tanpa jaminan pasti.
Data BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sepanjang semester I 2025, klaim jaminan sosial di Parigi Moutong terus meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan bertambahnya pekerja yang mendapat perlindungan dari pemerintah daerah. Hal tersebut menjadi indikator positif bahwa akses jaminan sosial semakin luas dan menyentuh kelompok paling rentan.
Selain memberi manfaat finansial, program ini juga diyakini berdampak sosial. Pekerja yang terlindungi merasa lebih aman dan produktif, sementara keluarga mereka terbebas dari kekhawatiran berlebih ketika menghadapi musibah.
“Jika pekerja tenang, maka produktivitas akan meningkat. Itulah tujuan utama dari jaminan sosial,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulteng, Luky Julianto.
Erwin Burase menegaskan, langkah ini sejalan dengan target Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) di Parigi Moutong. Ia juga meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meningkatkan kepatuhan dunia usaha untuk mendaftarkan pekerjanya, agar cakupan perlindungan makin luas.
Bupati menegaskan, program perlindungan pekerja rentan merupakan bagian integral dari visi-misi pembangunan “Maju Mandiri Berkelanjutan melalui Gerakan Membangun Desa (GerbangDesa).”
“Ini bukan sekadar angka capaian, tetapi komitmen moral pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat,” tutup Erwin.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Erwin Burase juga melantik Kepala Desa Antar Waktu Dusunan Barat, Kecamatan Tinombo, untuk masa jabatan 2025–2027.
*Prokopim Setda Parigi Moutong*