PGRI Parigi Moutong Dikukuhkan, Gelar Bunda Guru Disematkan, Pendidikan Jadi Fokus Utama Pemerintah Daerah
Pendidikan kembali menjadi sorotan utama di Kabupaten Parigi Moutong. Rabu (13/8/2025), Bupati Erwin Burase bersama Wakil Bupati Abdul Sahid menghadiri pengukuhan Badan dan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Parigi Moutong masa bakti 2025–2030 di Gedung Permandian Namiki. Dalam momen yang sama, Ketua TP-PKK, Hestiwati Nanga, resmi dianugerahi gelar Bunda Guru Kabupaten Parigi Moutong.
Acara ini dihadiri berbagai tokoh, antara lain Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Tengah, Syam Zaini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong, As’at Latopada, serta jajaran pejabat daerah. Kehadiran unsur pemerintah, organisasi profesi, dan tokoh masyarakat menunjukkan sinergi lintas sektor untuk memajukan pendidikan.
Dalam sambutannya, Bupati Erwin menegaskan bahwa guru adalah motor penggerak pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, PGRI sebagai organisasi profesi tidak hanya berperan melindungi hak-hak guru, tetapi juga menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi, membangun solidaritas, dan menghadirkan inovasi pembelajaran.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kunci mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Guru memegang peran vital dalam upaya ini,” ujar Bupati.
Bupati juga menyoroti angka putus sekolah di Parigi Moutong yang masih berada pada 8,2 persen, tingkat kemiskinan 14,2 persen, serta tingkat pengangguran terbuka sebesar 2,1 persen. Data ini menjadi tantangan yang harus diatasi dengan pendekatan terpadu, mulai dari pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu pembelajaran, hingga dukungan fasilitas di wilayah terpencil.
Penganugerahan gelar Bunda Guru kepada Hestiwati Nanga dinilai sebagai bentuk penghargaan kepada sosok perempuan yang mengabdikan diri lebih dari sekadar mengajar. Hestiwati dianggap menjadi teladan, membentuk karakter anak-anak dengan kasih sayang, dan aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan pendidikan melalui TP-PKK.
"Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi bagi seluruh guru perempuan di Parigi Moutong untuk terus berkarya dan mengukir prestasi,” ungkap Bupati.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memastikan program peningkatan kesejahteraan guru akan terus berjalan. Beberapa langkah yang disiapkan antara lain penyediaan rumah dinas, kendaraan operasional, peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan, serta dukungan anggaran untuk pengembangan sekolah.
Bupati menegaskan, sinergi antara pemerintah daerah dan PGRI akan menjadi motor penggerak percepatan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah, termasuk di daerah-daerah terpencil dan perbatasan.
"Kita ingin momentum ini menjadi awal penguatan kerja sama demi pendidikan yang berkualitas, adil, dan berkelanjutan di Bumi Songulara Mombangu,” tutupnya.
Meski langkah-langkah strategis telah disiapkan, tantangan utama yang dihadapi Parigi Moutong adalah kesenjangan fasilitas antarwilayah, distribusi tenaga pengajar yang belum merata, dan adaptasi kurikulum di era digital. Pemerintah daerah berharap kepengurusan PGRI yang baru dapat menjadi ujung tombak inovasi pendidikan dan memperkuat kolaborasi dengan semua pihak.
*Prokopim Setda Parigi Moutong*