MTQ ke-VIII di Parigi: Syiar Qur’ani dari Jantung Ibu Kota Kabupaten

Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an bergema dari Masjid Jami Kelurahan Masigi, Kecamatan Parigi, Rabu malam (20/8/2025). Ribuan warga dari berbagai penjuru tumpah ruah, menyatu dalam suasana religius pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-VIII tingkat kecamatan. Dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, semua larut dalam semangat syiar Islam yang telah menjadi denyut tradisi masyarakat Parigi.

Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, hadir langsung membuka perhelatan itu. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Parigi bukan hanya pusat pemerintahan, melainkan juga pusat peradaban dan jantung kehidupan religius kabupaten.

"MTQ ini bukan sekadar perlombaan, tetapi momentum membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam keseharian. Dari Parigi, kita ingin lahir generasi Qur’ani yang mampu menjadi teladan bangsa,” ujar Erwin di hadapan jamaah yang memenuhi halaman masjid.

Hadir pula Wakil Bupati Abdul Sahid, Ketua DPRD Alfres Tonggiroh, Ketua TP PKK Hestiwati Nanga, jajaran Forkopimda, para kepala OPD, Kepala KUA Parigi, Camat Parigi bersama unsur Forkopincam, lurah, kepala desa, hingga tokoh agama dan masyarakat. Kehadiran para pemangku kepentingan mempertegas pentingnya sinergi pemerintah dan warga dalam menjaga syiar Islam.

Pembukaan diawali dengan defile kafilah dari seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Parigi. Dengan busana khas dan bendera identitas wilayah, para peserta berjalan beriringan. Riuh tepuk tangan penonton yang memenuhi pelataran masjid menambah semarak sekaligus khidmat acara.
Sekitar 300 peserta akan bertanding dalam berbagai cabang lomba, mulai dari tilawah anak-anak hingga dewasa, tahfidz 1–5 juz, tafsir, syarhil Qur’an, hingga kaligrafi.

Camat Parigi dalam laporannya menyebut, antusiasme tinggi masyarakat menjadi bukti bahwa MTQ bukan sekadar seremoni tahunan. “Ini ruang pembinaan yang nyata. Syiar Qur’an benar-benar hidup di Parigi, dan antusiasme warga adalah energi yang menjaga tradisi ini,” katanya.

Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan era digital, MTQ diyakini tetap relevan sebagai jangkar identitas masyarakat. Generasi muda Parigi tampak bersemangat: anak-anak melantunkan ayat-ayat suci dengan suara jernih, sementara para orang tua memberi dukungan penuh dari pinggir arena.

Bupati Erwin berharap perhelatan ini mampu melahirkan qari-qariah, hafizh-hafizhah, serta ulama muda yang berkarakter Qur’ani. “MTQ adalah wajah Parigi, cerminan kabupaten religius yang memadukan tradisi, budaya, dan nilai Qur’ani. Dari sini, kita ingin Parigi menjadi teladan bagi kecamatan lain,” ungkapnya.

Malam pembukaan ditutup dengan tilawah qari undangan yang memukau hadirin. Suara merdu ayat suci menggema, meneguhkan Parigi sebagai pusat syiar Qur’ani di kabupaten.

Lebih jauh, MTQ menjadi wadah investasi sosial dan spiritual menanamkan moderasi beragama, merawat toleransi, sekaligus memperkuat harmoni antarwarga.

Sebagai etalase kabupaten, Parigi menampilkan wajah kerukunan dan persatuan. Dari panggung MTQ, pemerintah dan masyarakat berjalan beriringan meneguhkan tekad: membangun daerah dengan fondasi nilai Qur’ani.
Di jantung ibu kota, lantunan ayat-ayat suci kembali menjadi penanda. Syiar Islam di Parigi tidak pernah redup, melainkan tumbuh bersama masyarakat meneguhkan Parigi sebagai pusat peradaban, pusat kebersamaan, dan jantung religius Kabupaten Parigi Moutong.

*Prokopim Setda Parigi Moutong*

Popular posts from this blog

Lanjut Nahkodai Kepemimpinanya, Pj. Bupati Parigi Moutong Terima SK Perpanjangan Dari Kemendagri RI

Gubernur bersama bupati/walikota Sepakati Perjanjian Kerjasama Biaya Bantuan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Wabup Abdul Sahid Tekankan Disiplin ASN, Mulai Evaluasi dari Dinas Pendidikan