Hijrah Menuju Kepedulian: Parigi Moutong Satukan Spirit Islam dan Aksi Sosial dalam Tabligh Akbar 1447 H

Lapangan Husni Alatas, Desa Kayu Agung, Kecamatan Mepanga, menjadi lautan manusia. Lebih dari 10.000 warga tumpah ruah dalam kegiatan Tabligh Akbar dan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, yang dirangkaikan dengan santunan untuk anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu. pada Minggu (3/8/2025)

Acara dengan tema "Satukan Hati untuk Berbagi, Meraih Keberkahan dengan Menyantuni Anak Yatim, Piatu dan Yatim Piatu" ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan refleksi kolektif akan pentingnya spiritualitas yang terhubung dengan tanggung jawab sosial. Hadir sebagai penceramah, Ustadz Anugrah Cahyadi (Ucay Batubara) dari Sumatera Utara menyampaikan pesan penting tentang hijrah batin dan kepedulian kepada sesama.

Mewakili Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Abd. Azis Tombolotutu, menyampaikan bahwa pemerintah daerah menempatkan pembangunan keagamaan dan sosial sebagai dua sisi dari mata uang yang sama.

_"Peringatan Tahun Baru Islam ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum penting untuk memperkuat keimanan, mempererat solidaritas umat, dan meneguhkan komitmen kita sebagai pemerintah dalam menjaga nilai-nilai keislaman, terutama dalam menyayangi anak-anak yatim dan memelihara fakir miskin,” ujar Azis._

Melalui pernyataan tersebut, pemerintah menunjukkan kesadaran bahwa simbol keislaman tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab praktis untuk hadir di tengah kelompok rentan. Ini adalah bentuk integrasi antara spirit hijrah dan agenda perlindungan sosial.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran Pejabat Tinggi Pratama, Camat Mepanga dan seluruh aparat kecamatan, unsur Forkopimcam, Kepala KUA Kecamatan, para kepala desa se-Kecamatan Mepanga, serta tokoh agama lintas ormas, pemuda, perempuan, dan elemen masyarakat sipil lainnya.

Kehadiran masif masyarakat menandakan bahwa nilai spiritual di Parigi Moutong masih menjadi poros utama dalam kehidupan sosial. Di tengah gelombang modernisasi dan tantangan ekonomi, agama tetap menjadi jangkar bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk membangun solidaritas.

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui kegiatan seperti ini juga tengah membangun legitimasi sosial yang berbasis pada kehadiran nyata. Bukan hanya proyek fisik, tetapi juga "proyek nilai" menjadikan agama sebagai jembatan keadilan sosial.

_"Nilai-nilai Islam tidak hanya sebatas ibadah ritual, tetapi juga manifestasi nyata dalam membangun keadilan sosial. Menyantuni anak yatim dan memperhatikan kaum miskin adalah bagian dari jalan menuju keberkahan daerah,” tegas Azis lebih lanjut._

Dengan kata lain, makna hijrah diartikan sebagai pergeseran dari wacana menuju aksi nyata. Dari seremoni menuju keberpihakan. Dari simbol menuju substansi.

Tabligh Akbar 1447 H ini adalah cermin spiritualitas lokal yang sedang tumbuh bersama visi pemerintahan yang berbasis nilai. Ketika negara dan umat berjalan seiring, bukan saling berjauhan, maka keadilan sosial dan keberkahan pembangunan dapat menjadi kenyataan.

Parigi Moutong telah memberi contoh bahwa kemajuan bukan hanya soal angka dan grafik, tetapi tentang seberapa besar sebuah daerah mampu menjadikan nilai kemanusiaan sebagai fondasi kebijakan. Dalam keberagaman, mereka bersatu. Dalam iman, mereka saling menguatkan. Dan dalam kepedulian, mereka bergerak menuju hijrah yang hakiki.

*Prokopim Setda Parigi Moutong*

Popular posts from this blog

Bupati Parigi Moutong Bawa Misi Mulia Pendidikan ke Kementerian, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Sambut dengan Komitmen Nasional

Gubernur bersama bupati/walikota Sepakati Perjanjian Kerjasama Biaya Bantuan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Wabup Abdul Sahid Tekankan Disiplin ASN, Mulai Evaluasi dari Dinas Pendidikan