Pemkab Parigi Moutong Matangkan Penataan Kota dan Persampahan: Fokus Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus berkomitmen menata wajah ibu kota kabupaten menjadi lebih bersih, tertib, dan nyaman melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi Penataan Kota dan Pengelolaan Persampahan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Bupati, Rabu (2/7/2025).

Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Parigi Moutong dan dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satpol PP, Camat Parigi, para Lurah se-Kecamatan Parigi, serta Kepala Pasar Sentral Parigi.

Berbagai isu strategis menjadi pembahasan utama, terutama menyangkut kebersihan lingkungan, penataan ruang publik, dan persoalan persampahan di sejumlah titik sentral Kota Parigi, seperti Pasar Sentral, jalur protokol, kawasan pemukiman, dan wilayah pesisir.

Wakil Bupati menegaskan bahwa penataan kota dan pengelolaan kebersihan lingkungan merupakan salah satu fokus utama dalam program 100 hari kerja bersama Bupati. "Kami ingin menjadikan Kota Parigi sebagai wajah utama daerah yang tertata rapi, aman, nyaman, dan bernuansa ramah publik. Penataan ini juga penting untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lokal, khususnya UMKM,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut, disepakati sejumlah langkah konkrit sebagai berikut:

1. Penataan pohon di sepanjang jalur dua menjadi prioritas awal, sementara penataan di kelurahan lain akan dilakukan peninjauan.
2. Penggantian pohon sementara memanfaatkan tanaman eksisting.
3. Pembersihan rumput liar di bahu jalan dan perbaikan parit ditangani oleh DLH.
4. Penataan Pasar Sentral dan pencopotan spanduk yang tidak layak menjadi bagian dari penataan visual kota.
5. Kelurahan diminta menyediakan lokasi pembuangan sampah sementara untuk memperlancar proses pengangkutan.
6. Tinjauan lapangan dilakukan secara berkala oleh DLH, Camat, dan para Lurah secara mobile untuk menghimpun data dan permasalahan lapangan.

Dalam Rapat tersebut Tiga lurah menyampaikan sejumlah kendala di lapangan antara lain:

Lurah Masigi mengungkapkan persoalan pedagang kaki lima di depan rumah sakit. Wabup mengarahkan agar dilakukan penataan bila siap relokasi dengan catatan lakukan pendekatan dialogis dan humanis, serta melibatkan Satpol PP.

Lurah Bantaya meminta pengangkutan sampah setiap pagi. Arahan Wabup adalah melaksanakan kerja bakti mandiri sebelum diangkut oleh truk DLH.

Lurah Loji mengajukan permohonan pemangkasan pohon di wilayahnya. Arahan Wabup, segera koordinasi dengan DLH.

Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Pemda tengah merumuskan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan Sampah yang akan diajukan ke DPRD sebagai dasar hukum pengelolaan sampah yang berkelanjutan. “Ini penting sebagai pijakan hukum agar penanganan sampah di Parigi tertib dan berkelanjutan. Tentunya, kita akan kaji bersama untuk melahirkan kebijakan yang tepat sasaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wabup menuturkan bahwa wajah Kota Parigi akan dibenahi secara bertahap menuju kota yang lebih modern, ramah ruang publik, dan layak huni. “Desain tata kota akan dirancang dengan pola tata ruang yang terintegrasi, selaras dengan budaya lokal dan nilai-nilai kearifan masyarakat,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak, terutama masyarakat, untuk mendukung transformasi ini. “Mari kita jaga dan bangun Kota Parigi menjadi kebanggaan bersama, kota yang merepresentasikan budaya, kerapian, dan peradaban masyarakat kita,” pungkasnya.

Upaya ini menandai dimulainya transformasi wajah Kota Parigi menuju kota yang lebih bersih, berdaya saing, dan modern, sekaligus menjadi ikon kemajuan Kabupaten Parigi Moutong.

*Prokopim Setda Parigi Moutong*

Popular posts from this blog

Lanjut Nahkodai Kepemimpinanya, Pj. Bupati Parigi Moutong Terima SK Perpanjangan Dari Kemendagri RI

Gubernur bersama bupati/walikota Sepakati Perjanjian Kerjasama Biaya Bantuan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Richard Arnaldo Kukuhkan Perpanjangan Masa Jabatan 278 Kades dan Lantaik 4 Kades Antar Waktu