Pemkab Parigi Moutong Evaluasi PAD Semester I 2025, Bupati Erwin Tekankan Digitalisasi dan Inovasi Pajak
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Semester I Tahun 2025, Jumat (25/7). Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Erwin Burase itu membahas capaian penerimaan pajak dan retribusi, sekaligus strategi penguatan tata kelola pendapatan daerah berbasis digital.
Dalam forum yang berlangsung di Aula Bapelitbangda itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Moh Yasir, SE., MM., memaparkan bahwa hingga akhir Juni 2025, realisasi penerimaan pajak daerah telah mencapai 55,13 persen dari target tahunan.
“Secara umum, realisasi cukup baik. Namun, beberapa jenis pajak seperti PBB-P2 dan pajak sarang burung walet masih belum mencapai separuh target,” ujar Yasir dalam laporannya.
Yasir menyoroti rendahnya kepatuhan wajib pajak sarang burung walet sebagai persoalan utama. Padahal, jumlah gedung walet di Parigi Moutong tergolong banyak dan secara potensi dinilai sangat besar. Ia mengungkapkan belum adanya instrumen pengukur produktivitas gedung walet menjadi kendala pemungutan.
Sebagai langkah strategis, Bapenda berencana menjalin kerja sama dengan Balai Karantina Kelas II Palu guna memperoleh data arus keluar produk sarang burung walet yang berasal dari Parigi Moutong.
Forum tersebut juga menjadi ruang bagi sejumlah perangkat daerah menyampaikan tantangan dalam pengelolaan retribusi. Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Eny Susilowaty, melaporkan bahwa dua objek retribusi yang dikelola, yakni GOR Tombolotutu dan cottage eks Sail Tomini, belum menghasilkan pendapatan hingga pertengahan tahun.
“Target masing-masing Rp10 juta, tapi belum ada yang menyewa. GOR lokasinya jauh dan belum memiliki penerangan memadai. Sementara cottage kondisinya tidak lagi representatif,” jelas Eny.
Menanggapi laporan tersebut, Bupati Erwin Burase menegaskan perlunya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, serta pengembangan sistem pemungutan berbasis digital.
“Saya minta Bapenda terus berinovasi dan mengembangkan sistem pemungutan pajak yang terintegrasi. Channel pembayaran elektronik juga harus disiapkan,” kata Erwin.
Ia juga mendorong agar seluruh perangkat daerah pengelola retribusi menyediakan layanan digital bagi masyarakat serta membiasakan transaksi elektronik.
“Bapenda harus memimpin koordinasi dengan semua OPD. Kita butuh aplikasi pengelolaan retribusi terintegrasi, dan berkolaborasi dengan pihak ketiga seperti payment aggregator,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan komitmennya untuk melakukan pemantauan berkala terhadap realisasi PAD dan memastikan progres digitalisasi transaksi pemerintah berjalan optimal.
“Saya akan terus memantau perkembangan PAD secara triwulan dan akan hadir langsung dalam setiap High Level Meeting TP2DD agar bisa mengawal langsung proses transformasi digital di daerah,” pungkasnya.
*Prokopim Setda Parigi Moutong*