Muskab BKSUK Parigi Moutong: Merawat Kerukunan, Meneguhkan Semangat Moderasi Beragama
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan sosial berbasis keberagaman melalui pembukaan Musyawarah Kabupaten (Muskab) Badan Kerjasama Umat Kristiani (BKSUK), yang digelar di Gedung Gereja GBI Bethany Parigi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, pada Jumat pagi.
Muskab BKSUK digelar sebagai forum demokratis untuk mengevaluasi, memperbaharui, dan menyusun arah gerak organisasi umat Kristiani di Parigi Moutong. Forum ini juga menjadi momentum penting bagi BKSUK untuk memilih kepengurusan baru setelah masa jabatan periode 2019–2023 berakhir pada Desember lalu.
Selain Wakil Bupati Abdul Sahid, hadir pula sejumlah tokoh dari unsur pemerintah dan keamanan, di antaranya Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Parigi Moutong Darsono, Kapolsek Parigi Iptu Noldy, serta Kepala Bagian Kesra Setda Parigi Moutong Mahfuz. Sementara itu, Ketua BKSUK Alfres M. Tonggiro menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya. Kegiatan berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025, di Gedung Gereja GBI Bethany Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Wakil Bupati dalam sambutannya menekankan bahwa BKSUK bukan hanya forum internal umat Kristiani, tetapi juga bagian dari struktur sosial yang memperkuat pilar kebangsaan, khususnya dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan memperkuat moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
"Musyawarah ini bukan sekadar forum organisasi, melainkan wadah refleksi dan evaluasi terhadap peran BKSUK dalam memperkuat kebersamaan umat Kristiani serta merumuskan program kerja yang inklusif, proaktif, dan relevan,” ungkap Wabup Abdul Sahid.
Wabup berharap agar hasil Muskab ini melahirkan kepengurusan yang solid, amanah, dan siap bersinergi dengan Pemda dalam menyemai nilai-nilai kemanusiaan universal: cinta kasih, keadilan, dan perdamaian. Ia juga menitipkan harapan agar program-program BKSUK ke depan mampu memperkuat kontribusi umat dalam pembangunan spiritual, sosial, dan generasi muda yang toleran.
_"Saya titipkan harapan agar musyawarah ini dilandasi semangat kasih, kebersamaan, serta komitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan spiritual dan sosial kemasyarakatan,”_ tegasnya.
BKSUK merupakan contoh nyata bagaimana lembaga keumatan bisa menjadi pilar moderasi beragama. Melalui program-programnya seperti perayaan Natal bersama, bakti sosial, penyuluhan kesehatan, hingga seminar lintas iman, BKSUK telah menjadi fasilitator harmoni antar denominasi gereja dan antarumat beragama.
Ketua BKSUK Alfres menegaskan bahwa kiprah organisasi ini akan terus diarahkan untuk mendukung visi pemerintah dalam menjaga toleransi, menguatkan dialog lintas iman, dan membina generasi muda agar tumbuh dalam iklim keberagaman yang sehat.
Musyawarah ini menjadi simbol penting bahwa membangun daerah tidak hanya soal infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga menyangkut hal-hal yang lebih dalam: rasa aman, saling percaya, dan penghargaan terhadap perbedaan. Dengan penguatan BKSUK, Parigi Moutong semakin menegaskan jati dirinya sebagai kabupaten religius, harmonis, dan inklusif.
*Prokopim Setda Parigi Moutong*