Bangkit dari Desa: Presiden H. Prabowo Subianto dan Gubernur Sulteng Satukan Langkah Menuju Indonesia Mandiri
Pemerintah terus menguatkan tekad untuk membangun Indonesia dari desa melalui kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam kunjungannya ke sentra koperasi dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Budi Mukti, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Gubernur Sulawesi Tengah menegaskan kembali arahan Presiden H. Prabowo Subianto bahwa pembangunan ekonomi nasional harus berpijak dari desa, oleh desa, dan untuk desa.
"Presiden H. Prabowo tidak ingin uang negara mengalir keluar dari desa. Semua aktivitas ekonomi dari pangan bergizi, koperasi, hingga ketahanan pangan harus dibangun dan dikelola dari dalam desa,” tegas Gubernur di hadapan masyarakat dan pelaku usaha lokal.
Presiden Prabowo, menurut Gubernur, menekankan bahwa desa harus menjadi pusat perputaran ekonomi untuk mendukung program-program nasional, termasuk penyediaan makanan gratis bergizi bagi anak-anak sekolah, dan penguatan ketahanan pangan berbasis lokal. Koperasi desa, termasuk Koperasi Merah Putih, menjadi instrumen utama dalam mewujudkan visi tersebut.
Kegiatan tersebut turut dihadiri secara langsung oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, bersama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Sofiana, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Yusnaeni, yang secara aktif mendampingi jalannya kegiatan dan menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.
Sementara itu, Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, mengikuti kegiatan secara daring bersama jajaran Pemerintah Daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala OPD, pengurus koperasi, serta seluruh stakeholder terkait di lingkungan Kabupaten Parigi Moutong.
Di Sulawesi Tengah, visi Presiden diterjemahkan ke dalam berbagai program konkret. Koperasi Merah Putih dijadikan ujung tombak pengelolaan dan distribusi pangan lokal, memastikan bahwa kebutuhan masyarakat seperti beras, telur, daging ayam, hingga sayuran dipasok langsung dari petani dan peternak desa, bukan dari luar wilayah.
Gubernur juga memaparkan sejumlah dukungan Pemerintah Provinsi untuk memperkuat sektor pertanian dan kelautan:
16.000 hektare lahan pertanian baru akan dibuka tahun ini.
Bantuan kapal besar disalurkan untuk nelayan lokal agar desa pesisir tumbuh sebagai kekuatan ekonomi kelautan.
1.000 km jalan desa ditargetkan dibangun melalui sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten
"Kita ingin tunjukkan kepada Presiden bahwa kita bukan hanya hadir secara simbolis, tapi benar-benar bekerja, membangun, dan membuktikan hasil,” ujar Gubernur.
Melalui Program 9 BERANI, Pemprov Sulawesi Tengah menggerakkan pembangunan berbasis pengalaman lapangan dan kebutuhan riil masyarakat. Tiga sektor utama menjadi prioritas:
Berani Sehat: Menjamin layanan kesehatan masyarakat yang belum memiliki BPJS, dengan realisasi anggaran Rp37 miliar dalam lima bulan.
Berani Cerdas: Mahasiswa dari keluarga kurang mampu dibiayai kuliah hingga sarjana.
Berani Mandiri: Penguatan koperasi desa dan pembangunan infrastruktur dasar untuk mendorong ekonomi lokal.
"Kalau masih ada kepala daerah yang belum bergerak, kita dorong dulu yang siap. Yang siap akan jadi virus kebaikan dan menulari lainnya. Ini tanggung jawab kita untuk bangsa dan generasi mendatang,” ucap Gubernur.
Gubernur menutup pernyataannya dengan menyerukan komitmen kolektif seluruh pemimpin daerah bupati, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat untuk menyukseskan agenda besar Presiden H. Prabowo Subianto dalam membangun desa sebagai pondasi utama kemandirian ekonomi bangsa.
"Kalau kita semua bersatu, bergerak, dan tidak setengah hati, maka visi besar Indonesia yang mandiri dan sejahtera bisa kita wujudkan di era kepemimpinan Presiden H. Prabowo Subianto,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan keberanian berinovasi, Sulawesi Tengah siap menjadi model sukses pembangunan nasional berbasis desa yang menjawab kebutuhan zaman.
*Prokopim Setda Parigi Moutong*